Rabu, 23 November 2011

Arti Warna Bunga Mawar


Mawar putih : mawar putih mempunyai beberapa arti khusus. mawar putih memiliki arti seperti kesucian, kerendahan hati,  serta penghormatan. mawar putih merupakan warna yang paling netral diberbagai situasi dan kondisi .


Mawar biru : dulu mawar ini tidak ada yang warnanya natural namun sekarang mawar biru natural sudah tercipta melalui persilangan warna , mawar ini melambangkan misteri atau sesuatu yang diinginkan tapi tidak dapat tercapai


Mawar hitam : mawar hitam seperti mawar biru , tetap sulit untuk dipahami , mawar hitam menyampaikan matinya perasaan atau gagasan , mengirim mawar hitam menunjukkan kematiannya sebuah hubungan
Mawar merah : biasanya digunakan untuk menyatakkan perasaan cinta pada pasangan / kekasih pujaan hati, mawar merah tak hanya berbicara tentang gelora asmara, tetapi juga menngibaratkan penghargaan dan keberanian Salah satu warna mawar yang universal dari semua simbol. Mawar merah merupakan cinta sejati. Sebuah asosiasi yang menjadi ciri khas mawar merah. Hal ini juga muncul sepanjang sejarah dan lintas budaya baik sebagai simbol politik maupun agama.
Mawar Kuning artinya persahabatan
Ternyata tidaks emua bungan mawar mengungkapkan tanda cinta. Buktinya, mawar kuning berarti perasaan sukacita dan kegembiraan atas seorang sahabat. Mawar ini sangat baik untuk menghibur orang atas. Mawar Kunig mengirim pesan penghargaan dan cinta tanpa mengandung “embel-embel” romantis.






Mawar Orange artinya hasrat, antusiasme dan gairah
Secara harfiah merupakan campuran dari warna kuning dan merah. Mawar oranye dipandang sebagai jembatan antara persahabatan yang dilambangkan dengan mawar kuning, serta cinta yang diwakili oleh mawar merah. Jadi, mawar orange dapat menjadi ekspresi dari daya tarik, atau hadiah untuk mengatakan “Saya bangga memilikimu. “
Mawar Ungu artinya pesona, mulia, cinta pada pandangan pertama.
Warna ungu memiliki hubungan tradisional dengan kaum bangsawan. Dalam hal ini, nuansa mawar lavender menunjukkan suasana agung dan kemegahan.
Mawar Pink artinya keanggunan.
Mawar pink disertai dengan maksud cinta kasih, keanggunan, romantis. Sebuah simbol dalam cara tradisional saat mengucapkan terima kasih. Mawar pink juga mengandung arti kelembutan dan kekaguman, dan juga digunakan sebagai ungkapan simpati.

Jumat, 04 November 2011

Syarat-Syarat Pakaian Syar’i Yang Diwajibkan Bagi Kaum Wanita Muslimah, Menutupi Seluruh Tubuh, Tidak Ketat, Tidak Tipis Dan Lain Sebagainya










Pakaian Muslimah
Barangkali masih banyak di antara para ukhti yang bertanya, bagaimanakah yang disebut pakaian yang syar’i yang diperintahkan oleh syari’at ajaran agama?? bagi para ukhti yang sudah mengetahui serta mengikuti pakaian syar’i yang diperintahkan dalam ajaran agama, Alhamdulillah jika ukhti sudah mengikuti sebagaimana yang diperintahkan. Namun sangat menyedihkan sekali mode-mode pakaian wanita di negeri Indonesia kita yang tercinta ini yang Alhamdulillah mayoritas muslim, namun justru para muslimah lebih menyukai trend fashion dan mode ala barat biar dibilang sexy atau lebih tepatnya dapat dikatakan mengundang sex-pent (baca Disini) Sexy-y=Sex, untuk itu bagi para ukhti yang hatinya masih cenderung pada kebaikan berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pakaian syar’i:
1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan
Lihat surat an Nuur: 31, Ayat ini menegaskan kewajiban bagi para wanita mukminah untuk menutup seluruh perhiasan, tidak memperlihatkan sedikitpun kepada orang-orang yang bukan mahromnya kecuali perhiasan yang biasa nampak.
2. Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh
Saudariku…Perhatikanlah pesan putri Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, Fatimah binti Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam.. Beliau pernah berpesan kepada Asma’ : “Wahai Asma’ ! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya…)” (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dan Baihaqi)
3. Kainnya harus tebal, dan tidak tembus pandang sehingga tidak nampak kulit tubuh.
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Ada hadits nih, Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata :“Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih)
5. Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat membangkitkan syahwat kaum lelaki.
Sungguh aneh tapi nyata, banyak para wanita apabila keluar rumah berdandan berjam-jam dengan sedemikian moleknya, tapi kalau di dalam rumah, di depan sang suami yang seharusnya mendapatkan pelayanan yang menyenangkan, justru biasa-biasa saja bahkan kerap kali rambutnya acak-acakan, bau badan tak sedap dianggap tidak masalah, penampilan menjengkelkan sudah hal yang lumrah, demikian seterusnya. Ini memang kenyataan yang tak bisa dipungkiri lagi. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala menunjukkan kita semua ke jalan yang benar.
Tapi jangan difahami penjelasan di atas secara dangkal, sehingga timbul suatu pemahaman bahwa pakaian wanita harus hitam saja sebagaimana difahami sebagian wanita komitmen.
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :
من تشبه بقوم فهو منهم
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shohih)
Betapa sedih hati kita melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana ala barat baik melalui majalah, televisi dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Setiap kali ada mode busana baru ala barat yang mereka dapati, serentak itu juga mereka langsung mencoba dan menikmatinya. Laa Haula Walaa Quwwata illaa BIllahi
7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas
Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar rodhiyallohu anhu yang berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Alloh mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)
Maksud pakaian syuhroh adalah setiap pakaian dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal, yang dipakai dengan tujuan berbangga-bangga dengan dunia, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai seorang dengan tujuan menunjukkan kezuhudannya dan riya’.
8. Tidak diberi parfum atau wangi-wangian
Dari Abu musa Al-Asy’ari rodhiyallohu anhu bahwasanya ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad,dll dengan sanad shohih)
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
“Siapapun perempuan yang memakai bakhur (wewangian sejenis kemenyan-pent), maka janganlah ia menyertai kita dalam menunaikan sholat isya’ yang akhir. (HR.Muslim, Abu Awanah,dll)
Ibnu daqiq Al-“Ied mengatakan : “Hadits tersebut menunjukkan haramnya wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki.”
Itulah larangan agama yang diterjang habis-habisan oleh sekian banyak wanita. Coba perhatikan secara seksama, Jikalau ke masjid saja dilarang, lalu bagaimana pendapat ukhti dengan tempat-tempat lainnya seperti pasar, supermarket, terminal dan sebagainya. Tentu lebih dahsyat dosanya. Sungguh, terasa tidak pernah sepi suatu bus kota dari bau parfum yang campur dengan keringat.

Hidjab Adalah Tolak Ukur Atas Kepribadian Tiap-Tiap Muslimah

Posted: 6 Januari 2011 by Tausiyah In Tilawatun Islamiyah in Renungan
Tag:, , , , , , , , , , , ,


http://tausyah.wordpress.com/Muslimah-Animasi-Japan
Muslimah-Animasi-Japan
Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإذَا هُنَّ سَأَلْتُمُو مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” artinya bahwasanya tiap-tiap wanita musminah itu hendaklah menutupi seluruh tubuhnya.
Demikianlah suatu pengetahuan yang haq bagimu, maka ikutilah..
Barang siapa di antara kamu tiada berpakaian syar’i, niscaya tiada ubahnya engkau tengah melangkah telanjang dimuka bumi. Maka sekali-kali, janganlah engkau ingkar setelah beroleh petunjuk..
Hijab itu ‘iffah (kemuliaan)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ
“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan tidak baik (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
Hijab itu kesucian
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ
“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)
Hijab itu pelindung
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda:
(إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ)
“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan
Sabda beliau yang lain:
(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))
“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya (hijab) di selain rumahnya, maka sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumahnya itu daripadanya.”
Hijab itu taqwa
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ
“wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)
Hijab itu iman
Maka saudariku..ketahuilah bahwa sesungguhnya ALLAH Azza wa Jalla tiada berfirman melainkan hanya kepada  wanita-wanita yang beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah radhiallahu’anha dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”
Hijab itu haya’ (rasa malu)
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))
“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”
Sabda beliau yang lain:
“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”
Dan Sabda Beliau yang lain:
((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))
Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”
Dan demikian perkara itu kamu sembunyikan, didalam hati ataupun didalam benakmu. ALLAH mengetahui apa-apa yang engkau lahirkan dan engkau jadikan.. sedang engkau tiada sadar.
maka malulah..dengan sebenar-benar malu, jika engkau orang yang benar..??
Jika terdapat suatu perkataan yang tiada berkenan bagimu, niscaya kepada ALLAH aku memohon ampun sedang atas kamu sekalian aku memohon maaf..
Wallahu ‘Alam Bish Showab..
(Dinukil dari kitab : الحجاب Al Hijab. Penebit: Darul Qosim دار القاسم للنشر والتوزيع Riyadh 11442)
Penulis : Kitab Al Hijab (Departemen Agama Saudi Arabia) http://almanhaj.or.id
http://tausyah.wordpress.com

Kamis, 27 Oktober 2011

"Surat untuk Billah”


***
“Aku bagaikan serpihan debu yang tak berarti, bertaburan diudara nun kotor olehku. Menganga, menunggu nasib yang akan menentukan hidupku. Dimana kuharus hinggap? Hingga tiada lagi angin yang mampu menghempasku lagi olehnya. Aku bak tersesat duhutan belantara, dimana cahaya yang akan menjemputku? Menghampiriku, dengan cinta dan kasihnya.”
Billah
***
            Adzan Shubuh menggema, tubuh yang terhempas mulai terbangun. “Aktifitasku menunggu! Tuhanku menunggu! Shalatku menunggu!”. Billah, wanita berjilbab yang baik hatinya, santun tingkahnya, dan baik budi pekertinya. Ia Nampak tergesa-gesa pagi ini, pagi yang masih jarang orang untuk bagun. Tapi lain halnya dengan wanita ini, seorang putri yang masih belia. “Aku kesiangan pagi ini! Astaghfirullah.” Renungnya dalam hati.
            Mentari mulai menyongsong pagi, Billah bergegas berangkat sekolah. Dengan penuh senyuman manis ia awali hari ini, “Nyaris saja aku terlambat berangkat sekolah!” Gumamnya setelah melewati pintu gerbang sekolah.
Sesampainya dikelas, semua murid asyik bercerita tentang liburan semester yang telah mereka lewati selama tiga minggu lamanya. Tak lama setelah bel masuk, datanglah seorang wanita paruh baya. Usianya sekitar 40 tahun, wanita itu mungkin seumuran dengan usia ibu Billah
            “Perkenalkan nama ibu Astiana Dewita. Ibu adalah wali kelas sekaligus guru mata pelajaran matematika. Ibu harap, ibu dan kalian bisa menyesuaikan diri satu sata lain. Begitu juga dengan kalian, agar tercipta kelas yang nyaman , aman, dan harmonis. Dan ibu ucapkan selamat datang dikelas XIa.2!” Sambutan dari seorang wali kelas itu mengawali hari pertama dikelas itu.
            Hari demi hari berlalu, minggu pun silih berganti. Lalu bulan pun bergulir perlahan, perjalanan disekolah harus tetap berlangsung. “Aku akan dapatkan peringkat pertama disekolah usai semester awal ini!” Tegas Billah dalam hatinya.
Semester awal telah ia selesaikan tanpa sedikit pun masalah. Billah telah buktikan janjinya, ia dapatkan peringkat pertama dikelas itu. Tugas selanjutnya adalah mempertahankan peringkat pertama hingga ia tamat sekolah. Tentu saja bukanlah hal yang mudah untuk mempertahan sesuatu yang telah ada, butuh banyak pengorbanan.
***
            “Harus kusadari, aku sungguh tak berguna tanpa cinta. Karna yang kubutuhkan adalah cinta. Bukanlah cinta yang semu, yang ku mau adalah cinta yang haqiqi. Cinta yang sejati dan maha suci, yang akan terus selalu bersamaku. Karena aku bagai debu yang mudah terhempas oleh bayu.”
Billah
***
            “Akan ada acara disekolah ini! Tanding basket antar SMA! Besok acaranya! Itu berarti aku harus dispen lagi. Aku kan ikut tim cheers disekolah ini.” Kata Riza, sahabat terbaik Billah.
            Billah mengerutkan dahinya, “Terus aku besok duduk sama siapa? Tega ah kamu! Selalu ninggalin sahabatmu ini!” Sontak wajah ayu itu berubah menjadi menyeramkan. Wajah itu nampak murung, Billah tak betah bila harus duduk sendiri dikelas.
            “Tenang aja, setelah istirahat udah boleh nonton kok!” Kata Riza berusaha menenangkan sahabatnya.
            “O.K! Mau apa lagi? Aku harus terima!” Gumam Billah. Beserta senyum yang selalu bersamanya. Senyum itu selalu besertanya, dan lesung yang selalu menghiasi keindahan wajah itu. Billah begitu menyejukkan dengan senyum indah dari wajah anggunnya.
***
            I
            “Kamu adalah yang terbaik, bagaikan air yang mendinginkan hati. Kamu bagai udara yang memberiku kehidupan. Teruslah seperti ini, teruslah menjadi yang terbaik. Kuharap kau sadari, bahwa kau yang terbaik.”
From : R
***
            Sepucuk surat itu, kalimat penuh pujian. Bukan kalimat yang berlebihan, tapi sikap yang sedikit berlebihan dan tidak wajar. “butuh keahlian khusus untuk lakukan semua ini” Hanya itu yang terpikir oleh wanita yang terlalu polos seperti Billah.
            Tapi tidak untuk seorang Riza, Ia adalah ketua tim cheers disekolahnya, dan ia Nampak marah. “Eh, apaan itu? Hah? Pasti psikopat!” Katanya sembari hendak merobek kertas itu.
            “J.. Jangan! Biarin aja aku simpen surat ini!” Billah berteriak dan merebut kertas itu. “Biarin aku simpan surat ini! Aku suka tulisannya!” Lanjutnya lagi.
***
            “Kenapa ini? Kenapa dengan hatiku? Sontak berdebar begitu kencang. Bagai kereta yang terus menderu. Ini yang pertama bagiku, maka ini yang luar biasa untukku.”
Billah
***
            Hari ini pertandingan bola basket antar sekolah dimulai, awalnya Billah tidak mau menonton acara itu dan memilih untuk belajar dikelas. Tapi demi Riza sahabatnya, ia rela tinggalkan buku-buku yang menumpuk dimejanya.
            Ketika sampai dilapangan basket, Billah melihat sahabat terbaiknya mengobrol dengan salah seorang pemain basket dari tim sekolahnya. Dia adalah senior mereka disekolah namanya Reno, seorang laki-laki yang baik dan rupawan. “Wajar aja Riza bisa dengan mudah ngobrol sama kakak kelas! Dia itu kan cantik, baik, ketua tim cheers lagi. Pasti banyak orang yang suka dengannya.” Gumam Billah perlahan.
            “Haus? Ini minum, awas dehidrasi!” Seorang pria yang tampan menghampiri Billah dengan senyumnya yang begitu memesona banyak wanita disekolah itu. Ya, dia lah yang paling popular disekolah bergengs itu. Baik, manis, cool, dan tidak sedikit pun ia sombong. Bukan sombong, tapi lebih tepatnya jail.
            “Oh ia, makasih ya… kak… ??”
            “Reihan! Nama saya Reihan. Kelas XII IPS 1” Katanya sembari tersenyum tipis.
            Billah mengerutkan dahinya,“Ia, kak … Reihan J” Ia tersenyum tipis kepada lelaki itu.
***
            II
            “Kau lihat itu? Hatiku telah untukmu! Ku beri sebagian hati ini perlahan untukmu. Dan hatiku seutuhnya milikmu! Bertahanlah demi keberanianku.”
From : R
***
            “Surat lagi ya bil? Mending dibakar aja lah! Nggak penting banget sih yang bikin surat ini!” Gumam Riza kesal. Tak satu orang pun boleh menyakiti sahabat terbaiknya. Luar dan dalam harus tetap terjaga. Itu dasar persahabatan mereka.
            “Aku nggak papa kok! Cuma ngerasa penasaran aja,” katanya perlahan. Wajah itu muram, Billah hanya bisa bergumam dalam hatinya ‘R’ .
***
            Pagi ini langit tak begitu bersahabat dengan hari, Senin tanpa mentari. Senin tanpa kegiatan rutin, upacara bendera. Senin yang diselimuti mendung dan hujan yang tak henti. “Aku suka hujan! J” Gumam Billah.
            Tapi ketika Billah sampai ruang kelasnya, tak seorang pun berada disitu. Mungkin karena semua murid malas berangkat pagi hari ini. Atau lebih tepatnya, Billah yang terlalu bersemangat pagi ini. “Yah! Payah banget si mereka ini! Masa jam segini belum pada berangkat sih!” Billah duduk dan meletakkan tas diatas mejanya.
            Tak lama setelah Billah duduk dibangkunya, tiba-tiba datang seorang laki-laki keruangan bagai tak berpenghuni itu. “Akan kujadikan ini yang terakhir untukmu!” Gumam lelaki itu. Tak disangka ketika lelaki itu sampai didalam kelas, Billah melihat lelaki itu lengkap dengan surat yang  dibawanya.
            “Tubuhku bagai terpental nun jauh, nun dalam. Jantung ini serasa brhenti berdetak. Dimana denyut itu? Ampun! Semua telah terungkap! Mau tak mau aku harus ungkapkan semuanya.”
            “Dia? Bukankah dia lelaki yang tempo hari itu? Seorang lelaki dengan penuh pesona, menghampiriku dan member sebotol minuman itu!” Pikir Billah dalam hatinya.
            “Uhmm, saya … “ Terbata dalam kata, lelaki itu mencoba berbicara. Tapi secara tiba-tiba, datanglah seorang lelaki lagi kedalam ruangan itu. Seseorang yang sungguh tak diduga sebelumnya. Tak pernah terpikir dalam otak.
            “Hai!” Kata seorang itu kepada wanita manis itu. “Uhmm, maukah kamu jadi pacarku?” Katanya sekali lagi. Tapi sayangnya lelaki itu terus memejamkan matanya, tanpa melihat orang yang ada dihadapannya.
            “Uhmm, kak Reno? Dan kak Reihan! Sepucuk surat, dan serangkai kalimat!” Gumamnya perlahan.
            “Kalo kamu diam, itu berarti jawabanmu ia!” Tegas lelaki itu sambil terus memejamkan matanya.
            “Uhmm, saya Cuma mau ngasih surat ini, salah seorang temanmu ada yang tidak dapat datang. Tapi yasudahlah, biar nanti saja saya berikan kepada temanmu yang lain. Abaikan saja kedatangan saya pagi ini.” Kata Reihan sambil meninggalkan kelas dengan membawa sepucuk surat yang masih ada ditangannya.
***
            “Dia pasti sudah terima Reno untuk jadi kekasihnya! Jadi untuk apa aku berikan surat ini lagi? Surat yang akan menjadi akhir kisah cintaku padanya.” Kata lelaki itu sambil berjalan meninggalkan kelas.
            Wajah yang begitu murung, tapi Reihan hanya dapat bersabar sebelum lelaki itu mengungkapkan semuanya secara langsung. “Menyedihkan!” Gumamnya sembari membuang amplop yang berisikan surat itu.
            Tapi siapa yang menyangka, sebuah tangan segera mengambil surat yang melayang dan nyaris menyentuh tangan. “Jangan! Jangan buang surat ini! Berikan surat ini padanya!” Kata Reno sambil memberikan surat itu kepada Reihan lagi.
            “Bukan, surat ini bukan untuknya!” Reihan pergi tanpa menoleh sedikitpun kebelakang.
            Tapi siapa sangka, Billah segera berlari untuk meraih pandangan Reihan yang berlalu dari tempat itu. “Biarkan aku membaca surat itu!” Katanya tegas. “Ijinkan aku membacanya! Sungguh kuingin tahu isi surat ketiga ini!” lanjutnya lagi.
            “Tak perlu! Sudahlah, aku harus pergi kekelasku.” Reihan meninggalkan gadis itu dari tempatnya berdiri. Tapi siapa yang menyangka, surat itu terjatuh kelantai dan Billah segera meraih sepucuk surat yang tertinggal itu.
            “Inikah surat terakhir untukku? Aw!” Billah membailkkan tubuhnya dan memastikan keberadaan Reno dibelakangnya. Setelah Reihan berlalu dan menghilang dibalik ruangan terujung dari sederet ruang kelas terjauh itu. Sepanjang puluhan meter, dan sejauh mata memandang. “Kemana kak Reno?” Gumamnya perlahan. Dari kejauhan, terdengar suara dua orang yang sedang mengobrol dibalik pintu ruang kelas itu.
            Ketika sampai didalam kelas, terlihat Reno yang sedang mengajak Riza mengobrol. “Maaf ya Billah, saya tadi salah orang. Yang saya maksud itu Riza, dan sekarang saya dan Riza sudah resmi berpacaran” Katanya sembari tersenyum.
            Billah tercengang dan bingung dengan keadaan saat itu. “Oh! Ia.” Katanya sambil meninggalkan ruangan itu.
***
          “Maaf wahai lunaku, ini kali terakhirku ucapkan rasaku. Ini kali terakhirku menatap wajah ayumu secara langsung, biarkanlah aku mencintaimu dari kejauhan. Dan takkan ada kisah untuk kita, selamanya.”
From : R
***
Empat bulan kemudian…
            Ketika acara perpisahan kelas dua belas, semua murid datang dengan rasa gembira. Sayangnya perpisahan tahun ini Billah tak berniat untuk hadir. Tak ada alasan untuk kedatangannya, disaat semua murid asyik berpoto dengan senior mereka, disaat semua murid asyik mendengarkan pidato dari kepala sekolah.
            “Dia nggak datang Rei! Tadi saya Tanya sama Riza, sahabatnya. Saya harap kamu mau menjemputnya sekarang juga, dan ajaklah dia kemanapun yang kamu mau!” Kata Reno berusaha membujuk sahabatnya itu.
            “Saya… nggak akan… nggak akan untuk tidak menjemputnya!” Reihan berlalu dan pergi entah kemana. Tak ada satu orang pun yang dapat menghentikan langkahnya. Ketua tim basket sekolah yang meninggalkan acara sekolah, tepat saat pemberian penghargaan bagi semua ketua ESKUL sekolah.
            Tapi belum sempat Reihan keluar dari gedung perpisahan itu, tiba-tiba datanglah seorang wanita dihadapannya. “Kembalilah! Ambil piagam penghargaan itu!” Katanya tegas.
            Reihan terbata dalam kata, ia berusaha berkata namun ia tak mampu. “I… Ia… J” Katanya sambil tersenyum. Dan ia pun berlalu menuju tempat dimana ia harus berdiri, dibarisan ketua ESKUL disekolah itu.
            Dan setelah hari itu, semua berlangsung seperti sedia kala. Reihan mengejar cita-citanya, dan Billah pun tetap menjadi juara kelas. Semua berakhir dengan penuh kebahagiaan, penuh cinta dan kasih. Semua sesuai dengan yang diinginkan. Dan Riza, masih tetap bersama Reno kekasihnya.
***
          “Inilah akhir kisahku. Cintaku, bersama cerahnya rembulan malam ini.”
Billah
***
          Bisakah kau mendengar itu…
          Hatiku…
          Menunggu kau membukanya
          Dapatkah kau mendengar itu…
          Hatiku…
          Ingin berkata bahwa aku mencintaimu…
          Tapi ku tak mampu…